posted by : Tentara Kecil Ku
Peringatan nuzulul Qurân dengan model yang kita kenal
seperti sekarang sebenarnya tradisi yang berkembang di masyarakat. Namun benih
dari tradisi tersebut telah ditebarkan oleh shahabat Zaid bin Tsâbit dalam
hadits :
عَنْ
خَارِجَةَ بن زَيْدِ بن ثَابِتٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، أَنَّهُ كَانَ يُحْيِي لَيْلَةَ
ثَلاثٍ وَعِشْرِينَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَلَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَلا
كَإِحْيَائِهِ لَيْلَةَ سَبْعَ عَشْرَةَ ، فَقِيلَ لَهُ : كَيْفَ تَخُصُّ لَيْلَةَ
سَبْعَ عَشْرَةَ ؟ فَقَالَ : إِنَّ فِيهَا نَزَلَ الْقُرْآنُ وَفِي صَبِيحَتِهَا
فُرِّقَ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ ، وَكَانَ فِيهَا يُصْبِحُ مُبْهَجَ
الْوَجْهِ (رواه الطبراني)
Dari Khârijah ibn Zaid ibn Tsâbit dari
ayahnya, sesungguhnya ia selalu menghidupkan (beribadah pada) malam dua puluh
tiga dan dua puluh tujuh bulan Ramadlan. Namun tidak seperti ketika Beliau
menghidupkan malam ke tujuh belas. Ia ditanya,”Mengapa engkau mengkhususkan
malam ketujuh belas ?” Zaid menjawab, “Pada malam itu al-Qurân diturunkan dan
pada paginya dipisahkan antara yang haq dan yang bathil....(HR at-Thabrâny).
Jelas menurut keterangan hadits tersebut bahwa ternyata
Zaid bin Tsabit, seorang shahabat Nabi, sekretaris Rasulullah dalam penulisan
wahyu juga memberikan perlakuan istimewa kepada malam turunnya al-Qurân.
Memperingati
nuzulul Qurân seperti yang kita kenal sekarang biasanya berisi pembacaan ayat
suci al-Quran, ajakan untuk merenungi kembali dan mengamalkan ajaran al-Quran.
Inti dari peringatan nuzulul Quran adalah mengekspresikan rasa gembira atas
turunnya al-quran yang menjadi petunjuk bagi kita. Bila kita tinjau secara
seksama, isi dari peringatan nuzulul Quran yang kita lakukan sekarang termasuk
ibadah sehingga termasuk bagian dari teladan yang diberikan oleh shahabat
tersebut. Sebagaimana dalam pembahasan dan kajian yang lain, prosesi peringatan
nuzulul Quran yang kita kenal sekarang termasuk bid’ah, namun tergolong bid’ah hasanah
melihat kandungan isi peringatan tersebut yang kesemuaannya adalah ibadah dan
anjuran dari syara’
kulo setuju bid ah hasanah masalahipun wekdale kadang pengajiane bakdo shalat traweh sampun kesel shalat teseh ken tenguk2 mirengake pengaosan.timer ipun kadose kirang pas.umpami di kek mau buka puasa geh sae menawi.wallahu a'lam aaah...he he..
ReplyDelete