Sunday, August 5, 2012

DI BALIK TANGGAL TUJUH BELAS RAMADLAN

  
Kapankah mulai turunnya al-Qurân ? Benarkah al-Quran turun pada tanggal tujuh belas Ramadlan ? Pertanyaan ini selalu muncul tatkala kita memasuki bulan ramadlan.
Sebenarnya banyak versi dalam menentukan kapan al-Quran mulai diturunkan. Salah satu diantara pendapat tersebut adalah tanggal tujuh belas Ramadlan. Hal ini sesuai yang ditegaskan dalam hadits-hadits di bawah ini :
       عَنْ خَارِجَةَ بن زَيْدِ بن ثَابِتٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ كَانَ يُحْيِي لَيْلَةَ ثَلاثٍ وَعِشْرِينَ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ وَلَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَلا كَإِحْيَائِهِ لَيْلَةَ سَبْعَ عَشْرَةَ فَقِيلَ لَهُ  كَيْفَ تَخُصُّ لَيْلَةَ سَبْعَ عَشْرَةَ ؟ فَقَالَ إِنَّ فِيهَا نَزَلَ الْقُرْآنُ وَفِي صَبِيحَتِهَا فُرِّقَ بَيْنَ الْحَقِّ وَالْبَاطِلِ وَكَانَ فِيهَا يُصْبِحُ مُبْهَجَ الْوَجْهِ (رواه الطبراني)
Dari Khârijah ibn Zaid ibn Tsâbit dari ayahnya, sesungguhnya ia selalu menghidupkan (beribadah pada) malam dua puluh tiga dan dua puluh tujuh bulan Ramadlan. Namun tidak seperti ketika Beliau menghidupkan malam ke tujuh belas. Ia ditanya,”Mengapa engkau mengkhususkan malam ketujuh belas ?” Zaid menjawab, “Pada malam itu al-Qurân diturunkan dan pada paginya dipisahkan antara yang haq dan yang bathil....(HR at-Thabrâny).

       حَدَّثَنِي حَوْطٌ الْعَبْدِيُّ ، قَالَ : سَأَلْتُ زَيْدَ بن أَرْقَمَ عَنْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ؟ فَقَالَ مَا أَشُكُّ وَمَا أمتري أَنَّهَا لَيْلَةُ سَبْعَ عَشْرَةَ  لَيْلَةَ نُزُولِ الْقُرْآنِ ، وَيَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ ( رواه الطبراني)
Hauth al-‘Abdy bercerita padaku. Ia mengatakan, “Aku bertanya tentang lailautl qadr. Ia menjawab,”Aku tidak ragu dan tidak gamang bahwa seusngguhnya lailatul qadr adalah tanggal tujuh belas, malam turunya al-Quran dan hari bertemunya dua pasukan.(HR at-Thabrâny)
Dari hadits-hadits di atas jelas bahwa berkeyakinan tanggal tujuh belas Ramadlan sebagai malam nuzulul Quran mempunyai dasar pijak yang jelas. Syeikh Nawawi al-Bantany mengatakan,
إلى أن أتاه صريح الحق منه ووافاه وذلك (إتيان صريح الأمر المحقق) في يوم الإثنين سبع عشرة (ليلة) خلت (مضت) من شهر الليلة القدرية (وهو رمضان الذي تكون فيه القدر غالبا)
…..Sampai Beliau menerima kebenaran yang nyata (wahyu) pada hari Senin tanggal 17 Ramadlan, pada malam lailatul qadar

No comments:

Post a Comment