Sunday, October 21, 2012

Sejarah dan Esensi Aqidah Aswaja bagian 2


RINGKASAN SEJARAH MUNCULNYA ISTILAH ASWAJA

Secara makna, eksistensi ajaran termasuk ajaran islam, senantiasa bersentuhan dengan sejarah yang dilaluinya. Dalam perspektif kesejarahan (historis) permulaan antara ajaran agama dengan realitas sosial kultural dan perjalanannya menjumpai dua kemungkinan.
1.      Ajaran dakwah agama mampu memberikan pengaruh lingkungan sosial cultural dalam arti mampu merubah pandangan hidup, sikap dan prilaku masyarakat.
2.      Ajaran agama atau setidaknya persepsi dan hayatan ajaran tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial, dan perubahan waktu serta tempat dalam arti pemahaman penghayatan serta penafsiran terhadap ajaran agama dapat berubah karena lingkungan dan perkembangan waktu.

Dalam konteks islam hal tersebut dapat diamati melalui beberapa model pendekatan. Secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut :
a.       Pendekatan doktrinal (sisi ajaran). Pada zaman Rasulullah  ajaran islam masih merupakan ajaran yang sederhana dipahami, diamalkan dan dihayati para sahabat menurut tingkat keilmuan, ketaatan dan kesederhanaan masing-masing. Tidak banyak menimbulkan pertanyaan, satu sama lain tidak ada perbedaan keilmuan islam seperti ilmu kalam, ilmu fiqih atau tasawuf dan lain-lain.
Timbulnya ilmu tersebut kemudian dipicu dan didorong oleh adanya kebutuhan yang langsung dirasakan oleh umat islam seperti ilmu tafsir, ilmu hadits dan fiqih atau ada tantangan yang perlu dihadapi dengan pendapat baru yang semula belum ada seperti ilmu kalam dan ilmu tasawuf. Kebutuhan maupun pendapat  itu berbeda-beda sesuai dengan perbedaan waktu, tempat dan kepentingan serta pengalaman masing-masing, meskipun dasarnya itu al-Qur’an dan al-Hadits.
b.      Pendekatan  historis ( proses kesejarahan ) ajaran agama, meskipun di yakini telah sempurna dengan jaminan ayat :
اليوم اكملت دينكم واتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الاسلام دينا
      “Pada hari ini aku sempurnakan agama untukmu sekalian dan aku sempurnakan nikmatku bagimu dan aku rela untukmu islam sebagai agamamu”.

Tapi dalam mengaktualisasikan ajaran agama dan pesan-pesan ayat Al-Qur’an dan Al-Sunnah bergumul dengan perjalanan waktu. Para sahabat nabi ( orang-orang islam ) pada masa hidupnya Rasul masih dalam keadaan solid, rukun dan saling mencintai. Ukhuwah islamiyah mereka melebihi ukhuwah nasabiyahnya, tak ada perbedaan di antara mereka dalam masalah aqidah.

            Pengamalan ajaran islam dengan beragamnya perbedaan mengakibatkan perpecahan menjadi berkelompok, sebagaimana yang dipuji Allah dengan ayatnya :

واعتصموا بحبل الله جميعا ولاتفرقوا

“Berpeganglah dengan tali Allah dengan keseluruhan dan janganlah engkau semua bercerai berai”.

ولا تكونا كالذين تفرقوا واختلفوا من بعد ماجاءهم البينات

“Janganlah engkau seperti orang yang saling berbeda-beda pendapat setelah datang kepadanya sebuah kebenaran yang jelas”.

وكذلك جعلناكم امة وسطا لتكونوا شهداء على الناس

“Demikian pula aku jadikan engkau semua umat yang adil supaya engkau semua menjadi saksi bagi manusia”.
وقال تعالى محمد رسول الله والذين معه اشداء على الكفار رحماء بينهم
“Muhammad Rasulullah dan orang-orang yang bersamanya benar-benar bertindak tegas terhadap orang-orang kafir serta penuh kasih sayang tehadap sesama muslim”

            Dalam ayat yang tersebut dijelaskan bahwa mereka saling kasih sayang  dan tidak saling bercerai berai. Kalau mereka bercerai berai maka penyebutan رحماء بينهم  tidak benar dan niscaya mustahil. Wallahu a’lam .
            Namun setelah rasul dipanggil Allah sebagai pertanda telah paripurna dalam tugasnya yang berujung pimpinan umat islam dijabat Abu Bakar melalui bai’at para muslimin pada tanggal 13 Robi’ul Awal 11 H. dalam kepemimpinan Abu Bakar umat islam masih rukun bersatu walau masih ada perbedaan namun yang dapat diselesaikan dengan mudah. Dan muncul golongan yang murtad. Setelah kurang lebih 2 tahun Abu Bakar memimpin orang islam  dan ketika beliau mulai jatuh sakit beliau musyawarah dengan para tokoh sahabat untuk mengangkat Umar bin Khottob sebagai kholifah sepeninggalnya, sehingga beliau memanggil sahabat Utsman untuk menuliskan wasiat beliau.
بسم الله الرحمن الرحيم. هذا ما عهد به ابو بكر خليفة النبي محمد صلى الله عليه وسلم عند اخر عهده با الدنيا فى الحال التى يؤمن فيها الكافر ويوقن فيها الفاجر إنىإستعملت عليكم عمر بن الخطاب ولم الكم خيرا فإنه صبر وعدل فذلك علمي به واي فيه وإن جاز ويدل فلا علم لى با الغيب والخير اردت لكل إمرئ ما إكتسب وسيعلم الذين ظلموا اي منقلبون.                                            
Kemudian Utsman diperintahkan untuk mengangkat Umar. Dan sepeninggal Abu Bakar pada tahun 13 Hijriyah. Setelah memimpin selama 2 tahun lebih 10 hari dalam usia 63 tahun wasiat dibacakan Utsman di hadapan umat islam dengan mendapat tanggapan positif.
            Kemudian resmilah Umar bin Khottob jadi kholifah kedua dengan berjalan lancar dan tidak ada persengketaan di antara umat islam kecuali sebagian kecil yang tidak perlu diperhitungkan karena tanpa dasar yang shohih. Ketika Umar sudah mendekati ajalnya beliau ditanya kaum muslimin tentang kholifah setelahnya, kemudian beliau menyerahkan permasalahan kholifah terhadap Ali bin Abi Tholib, Utsman, Jubair, Sa’ad, Tholhah dan Abdurrohman bin Auf. Setelah Umar meninggal dalam keadaan sholat shubuh dengan enam tusukan Abu Lu’lu Al-Majusi, setelah menaklukkan beberapa negara seperti Syam, Mesir, Baitul Maqdis dan lain-lain pada usia 63 tahun setelah memimpin selama 10 tahun 6 bulan 4 hari enam orang yang ditugaskan Umar telah mencapai sepakat untuk menggantikan Utsman bin Affan sebagai kholifah ketiga.
            Setelah Utsman dibai’at menjadi kholifah ia berkhutbah sebagai berikut
الحمد لله ايها الناس إتق لله إن الدنيا كما اخبر الله عنها لعب ولهو وزينة وتفاجر بينكم وتكاثر فى الاموال والاولاد كمثل غيث اعجب الكفار نباته ثم يهيج فتراه مصفرا ثم يكون حطاما وفى لاخرة عذاب شديد ومغفرة من الله ورضوان. وما الحياة الدنيا إلامتاع الغرور فخير العباد فيها من عصم بالله واستعصم بالله وبكتابه.   

            Sayyidina Utsman yang masih keturunan Abdul Manaf (kakek rasul) memang mempunyai sifat arif dan niat baik namun ada sebagian manusia mencurigai para pejabat pembantu Utsman telah curang dan melakukan kedholiman sehingga mereka menuntut agar Utsman meresuffle para pejabat tersebut. Namun Utsman tidak mengindahkan permintaan mereka. Di situlah awal fitnah mengguncang kerukunan umat islam sehingga pada waktu itu umat islam terpecah menjadi tiga bagian :
a.       Mereka yang tidak setuju dengan kepemimpinan Utsman
b.      Mereka yang mendukung dan membela Utsman yaitu golongan mayoritas muslimin
c.       Mereka yang tidak membantu dan tidak mendukung Utsman
Perpecahan tersebut berakibat orang-orang Mesir dan Ahli Kuffah sengaja menyalakan api fitnah yang dipimpin Abdulloh bin Assaba’ Al-Yahudy dengan memberi ultimatum kepada Utsman agar meresuffle pejabat yang menurut mereka tidak jujur, kalau tidak Utsman sendiri yang harus turun dari kholifah. Namun Sayyidina Utsman bersikap tegas dengan pendiriannya dan tidak mengindahkan permintaan mereka sehingga beliau dikepung selama 3 hari sampai salah satu dari mereka dapat melompat dinding rumah kediaman Utsman hingga akhirnya membunuh beliau ketika dalam membaca Al-Qur’an dan mushaf ada di tangannya. إنا لله وإنا إليه راجعون
AWAL PERPECAHAN
Dengan terbunuhnya sahabat Utsman umat terpecah menjadi tiga :
1.      Golongan yang sangat marah atas terbunuhnya Utsman. Mereka mayoritas keluarga Utsman yang dipelopori Muawiyah bin Abu Sofyan (gubernur Syam), Tholhah, Jubair, Umi Al-Mukminin Aisyah, Amr bin Ash dan lainnya mereka menuntut untuk menuntaskan pembunuhan sampai diadakan qishos terhadap pembunuhnya sebelum dibentuk kholifah baru.
2.      Mereka yang berpendapat bahwa yang terbaik bagi kaum muslim adalah mengangkat kholifah terlebih dahulu yang nantinya dapat mengambil keputusan dalam kasus pembunuhan dan menghimpun persatuan muslim sehingga menjadi perkumpulan yang mempunyai kekuatan. Tokoh dari mereka adalah Sayidina Ali bin Abi Tholib dan mayoritas para sahabat.
3.      Golongan yang beranggapan bahwa tindakan pembunuhan Utsman sudah tepat dalam ijtihadnya, maka tidak wajib diqisos.

No comments:

Post a Comment